Topografi Regional
Kenampakan atau penggambaran segala kenampakan fisik dari roman muka dari daerah atau muka bumi,yangmeliputi bentuk ukuran, letak hubungan dan penyebarannya pada suatu daerah dalam dua dimensi, adapun topografi juga digunakan selain untuk keperluan geologi juga digunakan untuk keperluan tata kota, transmigrasi dan tekhnik sipil dan sebagainya.
Adapun cara menggambarkan relief yaitu :
v Menggunakan Pewarnaan
v Menggunakan Bayangan
v Menggunakan Aliran
v Menggunakan garis kontur
Dalam topografi juga dikenal istilah antara lain :
v Interval kontur yaitu beda ketinggian tertentu antara dua garis kontur berbeda yang saling berurutan.
v Kontur indeks yaitu kontur yang memiliki ketinggian tertentu { kelipatan tertentu dari interval kontur } sering digambarkan dengan garis tebal dan diberi angka yang menunjukkan ketinggian.
Statigrafi dan Litologi
Statigrafi adalah ilmu yang mempelajari tentang lapisan batuan dalam kerangka waktu dan ruang geologi.
Dasar hukum dalam mempelajari statigrafi yaitu :
ü Super posisi
ü Horizontatity
ü Original Continuity
Sedimentasi dimulai dari permulaan tersier biasanya oligosin tetapi pada beberapa tempat { Kalimantan } dimulai pada eosin.Statigrafi di Kalimantan Timur tepatnya pada cekungan kutai, terdiri siklus transegrasi. Pada daerah ini fasa regresi jauh, lebih mendominasi. Cekungan ini pada pada seluruh tersier tua, mungkin eosen, dengan suatu trasgesi yang segera diikuti oleh regrasi yang mengisi cekungan ini pada seluruh tersier dan kwater. Dalam daur regresi besar ini dapat dibedakan antara formasi Pulau Balang, formasi Balikpapan dan formasi Kampung Baru yang berumur dari miosen sampai pliosen.
Penentuan statigrafi didasarkan pada tingkat kesegaran batuan serta hubungan antara satuan batuan. Dengan mempelajari aspek – aspek biostatigrafi dan lithostatigrafi grafik maka kita akan dapat menyusun sejarah geologi suatu daerah yang kita pelajari atau kita selidiki,adapun kita juga mengetahui litologi batuan atau batuan penyusun yang terjadi pada daerah kita, sehingga menghasilkan kenampakan yang khas yang selanjutnya dikenal sebagai relief.
Geologi Struktur Regional
Keadan Geologi Stuktur mempelejari bentuk arsitektur kerak bumi beserrta gejala – gejala geologi yang menyebabkan terjadinya perubahan – perubahan bentuk { deformasi } pada batuan. Pada geologi struktur regional terdiri dari struktur Primer dan sruktur Sekunder.
Struktur primer adalah struktur yang terbentuk pada saat pembentukkan batuan, seperti struktur sedimen pada batuan sedimen, sruktur aliran pada batuan beku dan dan struktur batuan foliasi pada batuan metamorf. Struktur sekunder adalah struktur yang terbentuk setelah proses pembentukkan batuan, terutama akibat adanya tegasan eksternal yang bekerja selama atau sesudah pembentukkan batuan. Bagian terbesar dari geologi struktur adalah contoh – contoh sekunder adalah kekar, sesar, dan lipatan.
Kekar (fracture) adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh: a). Pemotongan bidang perlapisan batuan; b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb; c) kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan adalah sebagai berikut:
- Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola saling berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint umumnya bersifat tertutup.
- Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama, Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
- Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.
| |
Sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Umumnya disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb. Adapun di lapangan indikasi suatu sesar / patahan dapat dikenal melalui : a) Gawir sesar atau bidang sesar; b). Breksiasi, gouge, milonit, ; c). Deretan mata air; d). Sumber air panas; e). Penyimpangan / pergeseran kedudukan lapisan; f) Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores garis, lipatan dsb.
Berdasarkan pergeserannya, struktur sesar dalam geologi dikenal ada 3 jenis (gambar 7.6), yaitu: 1). Sesar Mendatar (Strike slip faults) ; 2). Sesar Naik (Thrust faults) ; 3). Sesar Turun (Normal faults).
Gambar 7.6 Gambar atas adalah blok diagram dari Sesar Naik (Reverse fault), Sesar Mendatar (Striike slip fault), Sesar Normal (Dip-slip fault dan Oblique-slip fault).
- Sesar Mendatar (Strike Slip Fault) adalah sesar yang pergerakannya sejajar, blok bagian kiri relatif bergeser kearah yang berlawanan dengan blok bagian kanannya. Berdasarkan arah pergerakan sesarnya, sesar mendatar dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis sesar, yaitu: (1). Sesar Mendatar Dextral (sesar mendatar menganan) dan (2). Sesar Mendatar Sinistral (sesar mendatar mengiri). Sesar Mendatar Dextral adalah sesar yang arah pergerakannya searah dengan arah perputaran jarum jam sedangkan Sesar Mendatar Sinistral adalah sesar yang arah pergeserannya berlawanan arah dengan arah perputaran jarum jam. Pergeseran pada sesar mendatar dapat sejajar dengan permukaan sesar atau pergeseran sesarnya dapat membentuk sudut (dip-slip / oblique). Sedangkan bidang sesarnya sendiri dapat tegak lurus maupun menyudut dengan bidang horisontal.
- Sesar Naik (Thrust Fault) adalah sesar dimana salah satu blok batuan bergeser ke arah atas dan blok bagian lainnya bergeser ke arah bawah disepanjang bidang sesarnya. Pada umumnya bidang sesar naik mempunyai kemiringan lebih kecil dari 450.
- Sesar Turun (Normal fault) adalah sesar yang terjadi karena pergeseran blok batuan akibat pengaruh gaya gravitasi. Secara umum, sesar normal terjadi sebagai akibat dari hilangnya pengaruh gaya sehingga batuan menuju ke posisi seimbang (isostasi). Sesar normal dapat terjadi dari kekar tension, release maupun kekar gerus
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu a). Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.
Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi :
1). Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.
2). Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama.
3). Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau tidaknya sumbu utama.
4). Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya
5). Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar
6). Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar
7). Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar.
Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis lipatan, seperti Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar