http://www.gigadrone.id/

 

Selasa, 05 Januari 2021

Aurora dalam Perspektif Al Qur'an



Aurora
 adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).

Aurora, itulah nama sebuah fenomena yang terjadi akibat adanya interaksi antara partikel-partikel Matahari yang terjebak dalam medan magnet dan atmosfer Bumi yang mengalir turun sesuai dengan garis-garis medan magnetik Bumi ke kutub-kutub Bumi dan bertabrakan dengan atom nitrogen dan oksigen di atmosfer sehingga terjadinya badai geomagnetik yang menghasilkan tirai cahaya berwarna-warni di beberapa lokasi berlintang tinggi. Penamaan Aurora sendiri diambil dari bahasa Yunani yaitu Dewi Fajar Rom.

Percikan matahari adalah kejadian alam yang alami, penyebabnya ada di inti matahari namun para ilmuan belum tahu apa yang menyebabkan itu terjadi. Percikan yang terjadi di permukaan matahari bahkan sampai menjauhi matahari. Percikan ini jika ada di sekitar matahari berbentuk setengah lingkaran. Jika sudah menjauhi matahari bola api raksasa yang berasal dari matahari. Percikan ini bisa menjauhi matahari selama satu minggu sampai pada akhirnya benda itu menghilang. Percikan api terbesar yang sudah pernah tercatat dapat melampaui besar planet Jupiter. Sangat besarnya ukuran benda langit ini dapat menghancurkan bumi seisinya. Bola api raksasa ini jika mencapai bumi akan menyebabkan aurora pada kutub bumi. Aurora ini terbentuk akibat panas dari bongkahan benda langit dari matahari ditolak oleh bagian kutub magnit bumi. Aurora ini memancar berwarna warni membentuk gambar tiga dimensi yang sangat indah. Namun jika bongkahan besar ini mencapai bumi panasnya bisa mencapai 70 derajat pada malam hari di atmosfir bumi. Efek dari percikan ini adalah satelit yang ada di angkasa bisa rusak, sambungan telepon putus dan kita tidak bisa mendapatkan arus listirk. Saat ini panas yang ada mencapai seribu kali dari panas awal. Ini dapat menyebabkan merkurius menjadi korban keganasannya dan kemudian venus. Energi yang dilepaskan pada saat partikel tersebut bertubrukan dapat dilihat secara visual melalui warna cahaya yang berbeda-beda. Warna yang terlihat bergantung pada ketinggian dan jenis molekul yang ada. Pada ketinggian di atas 300 km partakel tersebut bertumbukan dengan atom hydrogen menimbulkan warna aurora kemerah-merahan. Ketinggian 140 km, tumbukan dengan molekul oksigen menimbulkan aurora biru atau ungu. Ketinggian 100 km, partikel bertumbukan dengan atom oksigen dan nitrogen menimbulkan cahaya warna hijau atau merah muda.

Beruntung, kita diberi magnet alami untuk menangkal partikel berenergi tinggi ini sebagaimana dalam al-Qur’an surat al-Anbiya’: 32

“Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah).”

Jika partikel bermuatan dipaksa melintasi medan magnetik maka ia akan diarahkan oleh medan magnetik Bumi, untuk bergerak sesuai dengan garis-garis medan magnetik Bumi, meninggalkan suatu daerah berbentuk komet di sekitar Bumi kita yang disebut magnetosfer menuju ke arah kutub utara dan kutub selatan magnetik Bumi sehingga suatu arus listrik (induksi) dapat dihasilkan melalui suatu kumpulan interaksi-interaksi yang kompleks, beberapa dari partikel-partikel bermuatan dapat menembus ke dalam magnetosfer ini berkumpul dalam beberapa zone di sekitar Bumi. Arus listrik yang dibangkitkan memberikan energi untuk mempercepat beberapa dari partikel-partikel ini kembali menuju Bumi, sejajar dengan garis-garis gaya magnetik yang berasal dari kutub-kutub magnetik utara dan selatan. Saat partikel-partikel energetik tersebut berbenturan dengan partikel udara dalam atmosfer Bumi, ia akan menyebabkan partikel udara (terutama nitrogen) terionisasi dan mengeksitasi atom-atom dan molekul-molekul lainnya ketingkat energi lebih tinggi (keadaan eksitasi). Ketika atom-atom dan molekul-molekul ini kembali ke keadaan dasarnya dengan cara membebaskan energi, atom-atom dan molekul-molekul ini memancarkan radiasi dengan panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang-panjang gelombang cahaya tampak yang dipancarkan menghasilkan AURORA.

Bagaimana proses terbentuknya aurora yang indah ini?

Jadi di planet yang kita tempati ini dikelilingi selubung magnetik super besar yang biasanya disebut Medan Magnetik Bumi.

Kita beralih ke matahari, ada saat-saat dimana matahari mengeluarkan solar wind. Solar wind ini adalah aliran elektron dan proton yang terlepas dari matahari akibat tingginya energi kinetik yang dimiliki kedua partikel serta suhu matahari. Untuk lebih jelasnya baca di tante wiki aja. Nah, aliran partikel-partikel solar wind ini terperangkap di medan magnetik bumi, beberapa dari partikel-partikel ini mengarah ke kutub bumi dengan kecepatan yang terus bertambah.

Benturan antara partikel-partikel ini dan atom-atom yang terdapat dalam atmosfer bumi melepaskan energi yang menyebabkan terbentuknya aurora di kutub bumi yang nampak seperti lingkaran besar yang mengelilingi kutub. Makanya aurora lebih sering muncul dan bersinar lebih terang ketika matahari sedang aktif-aktifnya mengeluarkan Corona Mass Ejection yang menyebabkan meningkatnya intensitas dari solar wind. Benturan antara partikel-partikel ini dan atom-atom yang terdapat dalam atmosfer bumi melepaskan energi yang menyebabkan terbentuknya aurora di kutub bumi yang nampak seperti lingkaran besar yang mengelilingi kutub. Makanya aurora lebih sering muncul dan bersinar lebih terang ketika matahari sedang aktif-aktifnya mengeluarkan Corona Mass Ejection yang menyebabkan meningkatnya intensitas dari solar wind.

Di bumi (aurora bisa juga muncul di planet lain selain bumi), aurora muncul di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan bumi.

Mengapa Aurora hanya terdapat di kutub bumi??
Karena di kutub utara dan selatan medan magnetiknya sangat kuat dibanding wilayah lain. Meski kadang-kadang miss aurora bisa juga nampak di puncak gunung di iklim tropis tapi fenomena ini sangat jarang sekali terjadi.

Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

Aurora Borealis (Kutub Utara)
Nama aurora borealis diambil dari nama Dewi Fajar Romawi, Aurora, dan nama Yunani untuk angin Utara, Boreas. Dinamai seperti itu karena di Eropa aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk Utara seakan-akan matahari akan terbit dari ufuk Utara. Aurora borealis selalu terjadi di antara bulan September dan Oktober serta Maret dan April.

Aurora Australis (Kutub Selatan)
Miss aurora yang satu ini hanya bisa dilihat dari daerah dengan garis lintang selatan yang tinggi di daerah Antartika, Amerika Selatan, dan Australia. Australis adalah nama latin untuk “Selatan”.

Warna Aurora
Warna-warni yang ditampakkan oleh aurora disebabkan karena benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Warna yang muncul dipengaruhi oleh komposisi atmosfer dan ketinggiannya sehingga warna yang dihasilkan bisa berubah-ubah. Bila partikel yang bersangkutan berbenturan dengan oksigen pada ketinggian 140 km, warna aurora menjadi biru atau ungu. Bila partikel yang bersangkutan berbenturan dengan oksigen dan nitrogen pada ketinggian 100 km, warna aurora menjadi kemerah-merahan. Bila partikel yang bersangkutan berbenturan dengan hidrogen pada ketinggian 300 km, warna aurora menjadi hijau atau merah.

Aurora di Planet Lain

Bumi hanyalah salah satu planet di alam semesta ini. Planet-planet lain pun memiliki medan magnetik. Pancaran solar wind yang mencapai medan magnetik planet-planet ini akan menyebabkan terbentuknya aurora di planet yang bersangkutan dengan proses yang sama dengan proses terjadinya aurora di bumi. Aurora juga akan terbentuk pada daerah dengan medan magnetik tertinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar